5 agustus 2006
kalau diputar dan dikaji ulang lagi, ternyata hari ini ditanggal 5 agustus dua tahun yang lalu tepatnya trini dengan almusaddaq ketemu.
Flashback bentar lah dengan story jaman dulu.
Dara, staff admin dikantor lama saya, meminta untuk memberikan kontrak kerja salah satu staff baru, waktu itu saya sama sekali belum kenal dengan staff baru tersebut. lalu saya melihat kontrak kerja staff tsb, nama, gaji, hehe walopun sebenernya CONFIDENTIAL. Beliau ini sebagai penggantinya vera, untuk ditempatkan sebagai pendamping untuk seni tari dari anak2 camp pengungsi. Jangan2 gemulai nih orangnya, dalam hati saya. Namanya Almusaddaq, wah dari namanya terkesan seperti dari kalangan PCG (pasukan celana gantung). PCG itu singkatan yang saya pakai jaman kuliah dulu, untuk menjuluki temen2 dari kaum ikhwan anak2 HMI. Lalu saya minta tolong bang aris buat diketemuin krn saya sama sekali ga tau gimana si almusaddaq ini. akhirnya ketemulah saya dengannya, dia sdh sampai duluan di rumah bordir (awas silap baca, jangan bordil ya) Permata Abadi. "bang...allllmussssaddaqqq ya?" sambil melihat namanya kembali dikontrak dan menjulurkan tangan saya buat berkenalan. Dia cuma tersenyum dan tertawa (seperti iklan panamas, hihi). Kemudian saya menyerahkan kontraknya. Dalam hati saya tnyata bukan PCG bow tapi sepertinya terlalu pendiem, tidak banyak komentar, dan langsung tanda tangan tu kontrak. Setelah itu, saya juga tidak banyak babibu dan beranjak pergi.
Kurang lebih seminggu setelah itu, ternyata beliau bukan secara real sebagai pendamping. Hanya karena budget yang kosong saat itu utk posisi tsb, maka direkrutlah beliau meskipun posisinya sebenernya akhirnya sebagai field officer di banda aceh. Anaknya bener2 pendiem, saya ga banyak berkomunikasi dengannya. Sampai pada ketika saya juga sebel sama beliau ini, saya juga ga bisa banyak berkata2 didepannya. Sebelnya karena Laptop yang udh berat2 saya tenteng dari medan utk kebutuhan operasional dibanda, pecah displaynya dibuat oleh beliau. Gregetan rasanya. Tapi tetep aja saya tidak bisa berkomunikasi dua arah dengannya. Aneh juga rasanya, padahal saat itu saya sama sekali ga merasakan apa2 tentang beliau ini, tapi anehnya ga ada apa2nya itu membuat saya menjadi kaku dihadapannya. Dan anehnya lagi, setiap saya bisa ngobrol dengannya, saya jadi merasa seneng sekali. Gejala yang tidak saya mengerti. Ahhhh, aneh lah pokoknya kalau berhadapan dengannya. Apa mungkin karena dianya juga terlalu kaku seperti es batu.
Tapi es batu itu ternyata lama2 mencair juga, disaat2 dua bulan terakhir saya mau beranjak pergi dari kantor tersebut.
That's the story of us long time ago before we melting to each other
kalau diputar dan dikaji ulang lagi, ternyata hari ini ditanggal 5 agustus dua tahun yang lalu tepatnya trini dengan almusaddaq ketemu.
Flashback bentar lah dengan story jaman dulu.
Dara, staff admin dikantor lama saya, meminta untuk memberikan kontrak kerja salah satu staff baru, waktu itu saya sama sekali belum kenal dengan staff baru tersebut. lalu saya melihat kontrak kerja staff tsb, nama, gaji, hehe walopun sebenernya CONFIDENTIAL. Beliau ini sebagai penggantinya vera, untuk ditempatkan sebagai pendamping untuk seni tari dari anak2 camp pengungsi. Jangan2 gemulai nih orangnya, dalam hati saya. Namanya Almusaddaq, wah dari namanya terkesan seperti dari kalangan PCG (pasukan celana gantung). PCG itu singkatan yang saya pakai jaman kuliah dulu, untuk menjuluki temen2 dari kaum ikhwan anak2 HMI. Lalu saya minta tolong bang aris buat diketemuin krn saya sama sekali ga tau gimana si almusaddaq ini. akhirnya ketemulah saya dengannya, dia sdh sampai duluan di rumah bordir (awas silap baca, jangan bordil ya) Permata Abadi. "bang...allllmussssaddaqqq ya?" sambil melihat namanya kembali dikontrak dan menjulurkan tangan saya buat berkenalan. Dia cuma tersenyum dan tertawa (seperti iklan panamas, hihi). Kemudian saya menyerahkan kontraknya. Dalam hati saya tnyata bukan PCG bow tapi sepertinya terlalu pendiem, tidak banyak komentar, dan langsung tanda tangan tu kontrak. Setelah itu, saya juga tidak banyak babibu dan beranjak pergi.
Kurang lebih seminggu setelah itu, ternyata beliau bukan secara real sebagai pendamping. Hanya karena budget yang kosong saat itu utk posisi tsb, maka direkrutlah beliau meskipun posisinya sebenernya akhirnya sebagai field officer di banda aceh. Anaknya bener2 pendiem, saya ga banyak berkomunikasi dengannya. Sampai pada ketika saya juga sebel sama beliau ini, saya juga ga bisa banyak berkata2 didepannya. Sebelnya karena Laptop yang udh berat2 saya tenteng dari medan utk kebutuhan operasional dibanda, pecah displaynya dibuat oleh beliau. Gregetan rasanya. Tapi tetep aja saya tidak bisa berkomunikasi dua arah dengannya. Aneh juga rasanya, padahal saat itu saya sama sekali ga merasakan apa2 tentang beliau ini, tapi anehnya ga ada apa2nya itu membuat saya menjadi kaku dihadapannya. Dan anehnya lagi, setiap saya bisa ngobrol dengannya, saya jadi merasa seneng sekali. Gejala yang tidak saya mengerti. Ahhhh, aneh lah pokoknya kalau berhadapan dengannya. Apa mungkin karena dianya juga terlalu kaku seperti es batu.
Tapi es batu itu ternyata lama2 mencair juga, disaat2 dua bulan terakhir saya mau beranjak pergi dari kantor tersebut.
That's the story of us long time ago before we melting to each other
No comments:
Post a Comment