That's the question in one of institution that i was trying to apply. Makes one new perception regarding with corruption. Corruption is abuse of public power for private benefit. After reading tanzi paper ,There's two thing of causing corruption, that's because demand and supply factor. Secara lah saat ini yang disorot terduga melakukan tipikor banyak berasal dari kaum pemerintahan, maka saya akan bercerita poinnya pada lingkungan pemerintahan. So we start to discuss from the demand factor that causing corruption is emerge from
1. too many otorization and regulation (that's true, when you go to one of department in indonesia, you will know how long long long and many-many tables we have to face)
2. Certain characteristic of tax (ya tau ndiri kan peraturan perpajakan indonesia yg ga jelas gitu, bisa tawar menawar antara bagian pajak dengan suatu lembaga, ga transparan pula, jujur sampai saat ini saya belum pernah melihat laporan keuangan global negara indonesia, dan selama saya belajar di ekonomi satu orang dosen pun tidak pernah menunjukkan cth lap. keu negara saya tercinta ini well at least just one of department. selalunya laporan keu PT. X, PT. T n so on).
3. Provision of goods/service below market price. (ini nih Indonesia terkenal banget dengan kebijakan harga2 dibawah harga pasar, contohnya mau naikin harga minyak tanah buat kebijakan gas bersubsidi yang ditujukan untuk masyarakat kelas bawah, tapi yg terima manfaatnya siapa coba....orang2 atas juga, krn murah mereka sanggup beli, akhirnya diborong abis2an trus dijual lagi kepasaran dengan harga selangit. Gimana Indonesia mo bebas dari korup, lha wong rakyatnya diajarin korup!)
That's from demand, now we discuss from the supply factor that emerge from:
1. Tradition from bureucrat tends to corrupt. (tradisi korup ini udh ada lama banget, dari jaman atok adam mungkin udh ada, tapi tidak sedahsyat ketika thn 1990an orang2 semakin gila dengan korupsi, krn kejepit dengan krisis ekonomi yg semakin parah)
2. Low wages of the bureucrat (saya belum dapet sepenuhnya perbandingan salary indonesia dengan negara2 lain, cm dapet satu situs ini, itupun ditahun 2007. untuk Gaji di lingkungan lingkungan pemerintahan, Indonesia menempati posisi ke3 terendah. setelah India dan phillipines yg menempati posisi 1 dan 2 terendah. So bisa tau sendiri kan gimana tidak tergiur KORUP jika pekerja2 di Indonesia memiliki gaji yg standar sementara sogokannya 4 x lipat dari gaji yang didapat.)
3. Kurangnya kontrol disetiap Unit Institusi dan tidak transparan. (Jangankan kontrol untuk pekerjaannya, kontrol untuk kedatangan/absensi aja ga jalan, as you can see in our neighbourhood, many government staff hanging around in the mall at working hours).
It sucks and stuck, we know. And from my point of view, only by doing Good Governance as tranparent as it can, to fight against corruption. And the strong political will to movement anti corruption.
Tanpa sadar setiap orang pasti pernah berbuat korupsi, imbalan apapun yang diterima bentuknya walau bukan dalam bentuk uang sekalipun itu dan dipakai demi kepentingan pribadi tetap merupakan korupsi jika diujung2nya mempengaruhi keputusan management suatu institusi. So be aware for your attitude and please consider if you receive something free even that is chocolate for you to use for your private dan affected you to be fair especially affected your decission which related to human kind needs, It is corruption.
So buat saya sih, boleh terima gratisan seperti ikut undian berhadiah, menang lotere, tapi bukan gratisan atau pun menerima keuntungan atas sesuatu yang ga halal yang bukan dari jerih payah keringat. Terlebih lagi mempengaruhi keputusan kerja atau menyangkut hajat hidup orang banyak.
1. too many otorization and regulation (that's true, when you go to one of department in indonesia, you will know how long long long and many-many tables we have to face)
2. Certain characteristic of tax (ya tau ndiri kan peraturan perpajakan indonesia yg ga jelas gitu, bisa tawar menawar antara bagian pajak dengan suatu lembaga, ga transparan pula, jujur sampai saat ini saya belum pernah melihat laporan keuangan global negara indonesia, dan selama saya belajar di ekonomi satu orang dosen pun tidak pernah menunjukkan cth lap. keu negara saya tercinta ini well at least just one of department. selalunya laporan keu PT. X, PT. T n so on).
3. Provision of goods/service below market price. (ini nih Indonesia terkenal banget dengan kebijakan harga2 dibawah harga pasar, contohnya mau naikin harga minyak tanah buat kebijakan gas bersubsidi yang ditujukan untuk masyarakat kelas bawah, tapi yg terima manfaatnya siapa coba....orang2 atas juga, krn murah mereka sanggup beli, akhirnya diborong abis2an trus dijual lagi kepasaran dengan harga selangit. Gimana Indonesia mo bebas dari korup, lha wong rakyatnya diajarin korup!)
That's from demand, now we discuss from the supply factor that emerge from:
1. Tradition from bureucrat tends to corrupt. (tradisi korup ini udh ada lama banget, dari jaman atok adam mungkin udh ada, tapi tidak sedahsyat ketika thn 1990an orang2 semakin gila dengan korupsi, krn kejepit dengan krisis ekonomi yg semakin parah)
2. Low wages of the bureucrat (saya belum dapet sepenuhnya perbandingan salary indonesia dengan negara2 lain, cm dapet satu situs ini, itupun ditahun 2007. untuk Gaji di lingkungan lingkungan pemerintahan, Indonesia menempati posisi ke3 terendah. setelah India dan phillipines yg menempati posisi 1 dan 2 terendah. So bisa tau sendiri kan gimana tidak tergiur KORUP jika pekerja2 di Indonesia memiliki gaji yg standar sementara sogokannya 4 x lipat dari gaji yang didapat.)
3. Kurangnya kontrol disetiap Unit Institusi dan tidak transparan. (Jangankan kontrol untuk pekerjaannya, kontrol untuk kedatangan/absensi aja ga jalan, as you can see in our neighbourhood, many government staff hanging around in the mall at working hours).
It sucks and stuck, we know. And from my point of view, only by doing Good Governance as tranparent as it can, to fight against corruption. And the strong political will to movement anti corruption.
Tanpa sadar setiap orang pasti pernah berbuat korupsi, imbalan apapun yang diterima bentuknya walau bukan dalam bentuk uang sekalipun itu dan dipakai demi kepentingan pribadi tetap merupakan korupsi jika diujung2nya mempengaruhi keputusan management suatu institusi. So be aware for your attitude and please consider if you receive something free even that is chocolate for you to use for your private dan affected you to be fair especially affected your decission which related to human kind needs, It is corruption.
So buat saya sih, boleh terima gratisan seperti ikut undian berhadiah, menang lotere, tapi bukan gratisan atau pun menerima keuntungan atas sesuatu yang ga halal yang bukan dari jerih payah keringat. Terlebih lagi mempengaruhi keputusan kerja atau menyangkut hajat hidup orang banyak.
No comments:
Post a Comment