Satu hal yg bisa saya ungkapkan, belum terasa spirit nya bekerja ditempat yg baru. Semuanya terasa standar dan biasa. Orang-orang bilang betapa beruntungnya saya berada di tempat yang sekarang ini, saya juga mensukuri hal ini juga, bersukur, kantor sangat dekat dengan rumah, lokasi penugasan yg bisa disupervisi langsung dengan big boss-jenjang karir otomatis bisa lebih cepet difollow up kan bo, gaji masih cukup buat nabung dan jajan, pekerjaan masih belum ada (hehe, makan gaji buta lah utk 1 bln ini), dan hal lain yang masih banyak berkahnya diberikan oleh Allah SWT. But the spirit hasn't arrived yet.
Kalau ditelaah lagi, semangat yang belum nongol kayanya karena job desk yg belum jg diberikan kepada saya, jadinya ya begini lah, ibaratnya ibu-ibu pns, cm sekedar absen buka website ini itu dan kerja cm 10% nya.
Situasi dikantor baru,,,mmm, ya namanya bekerja di kantor milik negara. sudah tau sendiri gimana standart nya kan..? Ruangan saya itu bergabung dengan kepala bidang keuangan saya, ruangan kabid keu ini terpisah dengan cubicle sementara staff dan kasie dicampur. Posisi duduknya udh kaya di kursus komputer, 5 komputer dan meja berbaris menjejer depan kebelakang menghadap cubicle pemisah dengan kabid keu. 1 meja lagi dekat pintu sebagai petugas admin sekaligus fungsional bantuin untuk 5 orang staff plus 1 bos tadi.
Karena sudah lamanya tidak berdomisili dimedan, terkadang kalau saya dirumah itu seakan-akan masih dlm keadaan sedang cuti panjang. Tpi ketika disadari ternyata,,,
Ada satu hal kenapa saya dan dia memanggil satu sama lain dengan sebutan A&U. Bkn krn mencontek, sok mesra dsbnya yang mungkin selama ini udh membuat orang mual kalo saya memanggil beliau dengan sebutan ayah.
No comments:
Post a Comment