Friday, 16 May 2008

wish from daughter to a mother

Saat ini saya terjepit dalam 2 posisi yang sama sekali tidak mengenakkan. Dan lagi2 krn long weekend yang bahkan belum juga dimulai.
Disatu sisi ingin bisa nemenin ayah dibanda, tapi disisi lain mama menuntut saya untuk pulang kemedan. Seandainya saja kedua orang ini bisa memahami betapa sulitnya buat saya untuk menentukan dimana tempat yang terbaik buat saya untuk menghabiskan liburan.
Mencoba untuk adil, tapi ternyata sulit. Ada 5 hari libur, 2 hari dimedan, 3 hari dibanda. Tapi keduanya merasa saya sudah menyakiti keduanya dengan tidak berada full 5 hari berada disalah satu tempat.
Hal ini juga buat saya ga nyaman sama sekali dan berharap liburan cepat berlalu dan berganti menjadi hari biasa. Bayangkan saja ketika pulang kemedan, yang saya harapkan saya bisa merasakan kenyamanan dirumah, tapi saya memiliki orangtua yang suka memberondong dengan penuntutan dari mereka yang harus saya ikuti aturan mainnya. Saya bukan mengganggap mereka bukan orang tua yang tidak baik. Tapi tipikal mama saya bukan seseorang yang bisa membuat seseorang merasa nyaman dekat dengannya. sudah 1 tahun belakangan ini saya konflik terus dengan mama saya. Sedih rasanya ketika melihat orang lain bisa dekat dengan ibunya. Saya punya keinginan yang masih terkekang krn harus menuruti kemauannya, ketika saya mencoba untuk rela rasanya sulit sekali, mencoba untuk dekat seperti tidak terjadi apa2 rasanya bener2 jadi seorang pemain sandiwara.
Bayangkan saja, wkt itu sekeluarga mau libur bareng ke water boom, tapi sebelum berangkat tau2 mama saya memberondong dan memarahi saya seperti layaknya seorang jenderal dengan anak buahnya. "denger kamu, pokoknya mama ga mau kalau kamu harus begini begini, mama mau nya begana begana, kamu harus nurut sm kemauan mama, Tunggu sampai mba dita duluin, mama tuh belum ikhlas kalau kamu gini gini, denger itu, nurut sm yang mama bilang".
Bahkan sekarang mama saya menganggap saya seorang anak yang tidak tau balas jasa.
Padahal keinginan saya cuma sederhana dan bukanlah suatu hal yang buruk. Saya cm ingin bisa segera membangun biduk rumah tangga, sehingga tidak ada lagi perasaan bersalah dan berdosa, saya ingin menjadi halal buatnya.

mama selalu membentuk saya untuk menjadi apa yang mama inginkan bukan yang saya iniginkan.
Saya selalu berharap mama adalah orang yang dapat mendukung saya dibelakang saya untuk setiap keinginan dan impian saya meskipun itu salah sekalipun.
Mungkin ini sebagai pelajaran buat saya kelak untuk membesarkan buah hati yang kita tau anak itu merupakan titipan dari Allah.

No comments: